Sebenarnya, tidak banyak orang yang benar-benar memiliki kulit yang sensitif. Lebih banyak, kita sendiri yang merasa bahwa kulit kita sensitif. Padahal itu belum tentu. Pada saat-saat tertentu, bisa saja kulit menjadi reaktif (bukan sensitif), di mana keadaan kulit kadang-kadang menjadi merah-merah, tapi tidak berlangsung lama. Kulit yang benar-benar sensitif, selalu mengalami reaksi kemerahan bila terkena bahan atau produk kosmetik tertentu.
DEFINISI KULIT SENSITIF
Kulit sensitif, bisa diartikan sebagai kulit yang tipis, mudah luka dan kadang kala berwarna kemerahan. Bisa terjadi pada jenis kulit mana saja, kering, kombinasi maupun berminyak. Bisa berlangsung sementara, permanen bahkan alami. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kulit menjadi sensitif: alergi makanan, obat, stress, cuaca, dan menggunakan produk perawatan yang salah. Sebagian ilmuwan atau dokter berpendapat, kulit sensitif lebih banyak ditemui pada orang Scotlandia, Irlandia, Iceland (bagian utara Eropa) dibandingkan dengan orang negara lain.
Mereka yang memiliki kulit sensitif, bisa kita lihat dengan kondisi di mana pembuluh darah (kapiler) dan ujung saraf terletak dekat ke permukaan kulitnya. Argumen ini pula yang sering dipakai oleh para ilmuwan untuk menjelaskan mengapa orang yang berkulit sensitif, lebih mudah kulitnya menjadi merah dan terkena iritasi setelah pemakaian produk kosmetik tertentu. Orang yang berkulit sensitif, juga lebih mudah mengalami masalah kulit melalui makanan yang dikonsumsi. Seperti makanan pedas, kafein (kopi), nikotin (rokok) dan Niacin (vitamin B3). Hal ini disebabkan karena makanan-makanan atau rokok tersebut memperbanyak aliran darah ke permukaan kulit, sehingga kulit menjadi merah.
Visual Appearance
- memerah dan terasa panas
- Iritasi, gatal
- Jerawat, timbul bintil-bintil kecil
Perawatan kulit sensitif dapat dilakukan dengan pembersihan menggunakan pembersih bebas sabun yang lembut, penyegaran dengan penyegar non alkohol, melindungi dengan produk yang melembabkan dan bebas wewangian, dan perawatan khusus dengan produk berformula ringan, lembut dan tidak mengandung pengemulsi.
- Carilah produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan kosmetik yang dapat mengurangi iritasi kulit, seperti Bisabol, Licorise Root dan Chamomile serta pH yang di atas 40.
- Hindari produk dengan bahan-bahan kosmetik seperti: PABA (Para Amino Benzoec Acid), Laureth-4, Isocetyl Alcohol, Myristyl Alcohol, Caprylic Acid, Cetearyl Alcohol + Ceteareth 20, Isopropyl Myristate, Steareth-10.
- Hindari makanan yang pedas atau panas, udara panas, sinar matahari, alcohol, kopi dan sauna.
- Pilihlah kosmetik yang tidak banyak menggunakan pewangi (fragrance), karena pewangi bisa memperparah kulit yang sensitif.
- Pilihlah produk kosmetik yang telah mengikuti uji klinis, termasuk tes iritasi.
- Bagi kulit yang sensitif, sebaiknya memilih produk kosmetik dengan pH yang mendekati pH kulit, sekitar 4,5. Sebagai informasi, bagi kulit yang lebih putih, efek samping dari iritasi bisa menimbulkan kemerahan (Erythema). Untuk kulit yang agak gelap, iritasi bisa menimbulkan flek atau hyperpigmentation.
- Perkembangan teknologi sangat membantu dan mempercepat pertumbuhan Cosmeceutical. Sekarang mulai beredar generasi ketiga Glycolic Acid (asam Glikolat) yang sangat efektif dan cocok untuk kulit sensitif.
2 comments:
makasih banyak informasinya gan
keren innfonya
tapi kan PABA biasanya di semua kosmetik ada mbak..
:l
Posting Komentar